Rabu, 27 Desember 2017

Jurnal PPh Pasal 22


Mengutip PPh pasal 22 dari online-pajak.com "PPh Pasal 22 atau Pajak Penghasilan Pasal 22 dikenakan kepada badan-badan usaha tertentu, baik milik pemerintah maupun swasta yang melakukan kegiatan perdagangan ekspor, impor dan re-impor. Melalui penerbitan peraturan No. 90/PMK.03/2015, pemerintah melebarkan badan-badan yang berhak memungut PPh Pasal 22 yaitu menjadi wajib pajak badan yang melakukan penjualan barang yang tergolong sangat mewah. 

Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh Pasal 22)

Menurut UU Pajak Penghasilan (PPh) Nomor 36 tahun 2008, Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh Pasal 22) adalah bentuk pemotongan atau pemungutan pajak yang dilakukan satu pihak terhadap Wajib Pajak dan berkaitan dengan kegiatan perdagangan barang."

Dalam konteks perusahaan PPh 22 ini dapat dipungut oleh Perusahaan sebagai penjual dan dapat pula dipungut oleh Customer (Pembeli) jika customer merupakan Wajib Pajak WAPU. Wajib Pajak Wajib Pungut ini biasanya adalah instansi penerintahan atau BUMN tertentu. Nah berikut jurnal yang terjadi dalam transaksi

Selasa, 17 Oktober 2017

Jurnal FI pada SAP

Sebagai konsultan SAP, maka sudut pandang akuntansi harus sesuai dengan cara system melihat sebuah transaksi. Berikut basic jurnal dalam SAP:

1. Penerimaan Barang (Goods Receipt)
a. Saat barang diterima
Dr. Stock Account / Inventory                         xxx
Cr. G/R I/R Account (Akun penyangga)         xxx
Cr. Biaya angkut                                              xxx
Cr. Biaya lainnya                                             xxx

b. Saat pembayaran ditagihkan
Dr. G/R I/R                                                      xxx
Cr. Vendor (AP)                                               xxx

2. Ketika barang keluar untuk produsksi
Dr. Konsumsi Raw Mat / By Raw mat            xxx
Cr. Inventory RM                                            xxx

3. Ketika produksi selesai dan dikirim ke gudang
Dr. Inventory FG                                             xxx
Cr. COGM                                                       xxx
Dr/Cr. Variance                                               xxx (selisih antara standard dan actual cost)

Kamis, 28 September 2017

Standart Cost



Standart Cost, merupakan harga pokok yang ditentukan dimuka (Scientifically Predetermined Costs), yang merupakan jumlah biaya seharusnya untuk membuat satuan produk atau biaya proses produksi tertentu dibawah asumsi-asumsi tertentu. Standart cost ini menunjukkan berapa biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk. Jika biaya yang seharusnya lebih besar dari pada biaya yang sebenarnya, maka terjadi selisih (variance) yang menguntungkan atau juga sebaliknya. Selisih juga harus dapat ditelusuri (tracebility). Standart cost berlaku pada saat kondisi ekonomi, efisiensi dan lainnya tertentu saja, artinya jika melewati periode tertentu ternyata terjadi perubahan kondisi ekonomi, maka standart costnya perlu direvisi.
Pada prinsipnya standart per product terdiri dari:

Rabu, 27 September 2017

Jurnal Costing Variance

Melanjutkan postingan sebelumnya terkait variance. berikut kesimpulan jurnal variance

RAW MATERIAL VARIANCE
Jurnal Raw Material
1. Saat terjadi pembelian raw material
Dr. Inverntory raw material (std)                                      6.000.000
Cr. Purchase Price variance                                              (    25.000)
Cr. Account Payable/ Cash/ Bank                                    (5.975.000)

2. Saat terjadi pemakaian (actual used)
Dr. RM used (1.250 kg x Rp.6.000)                                7.500.000
Cr. Inventory raw material                                              (7.500.000)

Dr. Price Used Variance                                                     31.250
Cr. Price Variance                                                             (31.250)

Dr. Raw material used                                                       450.000
Cr. Raw Material efficiency variance                               (450.000)

Analisa Selisih Variance

Variance merupakan selisih antara harga pokok standart dan aktual. Selisih ini terdiri dari selisih bahan baku langsung (direct material variance, selisih tenaga kerja langsung (direct labor variance), dan selisih biaya pabrik (factory overhead variance).

Berikut struktur variance:
Bagan Variance

Bagan Variance

Bagan Variance


 Analisis Selisih direct material
 Merupakan selisih antara standart direct material dengan aktual direcet material. selisih dircet material ini terdiri dari dua, yaitu selisih harga (price variance) dan selisih efisiensi(direct material efficiency material).

Sabtu, 29 Juli 2017

Jurnal Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Pajak pertambahan nilai merupakan pajak tidak langsung yang berarti proses pembebanan pajaknya akan membentuk rantai sampai dengan konsumen akhir. Setiap pengusaha kena pajak wajib memungut PPN kepada setiap yang membeli produknya, aka tetapi pengusaha tersebut juga dapat mengkreditkan PPN nya dari faktur pajak ketika ia membeli barang.

Rabu, 26 Juli 2017

Rekonsiliasi bank

Pada sebuah perusahaan dalam pengelolaan kas biasanya disimpan ke dalam bank dan juga dalam kas yang disimpan dalam brangkas perusahaan. Pencatatan akuntansi terkadang harus melakukan penyesuaian terhadap selisih akun bank yang dicatatat perusahaan dengan yang ada aktual di bank. Perbedaan pencatatan ini karna adanya beberapa transaksi yang sudah dijurnal oleh salah satu pihak sedangkan belum dijurnal pleh pihak lainnya (biasanya terjadi karna closing akhir bulan, sehingga kitika dikonfirmasi akun bank berbeda antara pencatatan perusahaan dan bank)