Senin, 10 November 2014

Utang: Rocket pendorong atau jangkar?

Ketika sebuah perusahaan berekspansi, perusahaan akan membutuhan moda, da modal dapat berasal dari utang maupun ekuitas. Utang memiliki dua keunggulan penting. Pertama bunga yang dibayarkan dapat menjadi pengurang pajak, yang selanjutnya akan menurunkan biaya efektif utang tersebut. Kedua, kreditor akan mendapatkan pengembalian dalam jumlah tetap, sehingga pemegang saham tidak eperlu membagi keuntungannya jika bisnis berjalan dengan sangat baik.
Namun, utang juga memiliki kelemahan. Pertama semakin tinggi rasio utang, maka perushaan tersebut akan semakin berisiko, sehingga semakin tinggi pula biaya dari baik utang maupun ekuitasnya. Kedua, jika sebuah perusahaan mengalami masa sulit dan laba operasi tidak cukup untuk menutupi beban bunga, pemegang sahamnya harus menutupi kekurangan tersebut. Dan jika mereka tidak melakukannya maka akan terjadi kebangkrutan. Masa-masa yang lebih baik mungkin sudah menanti, tetapi utang yang terlalu banyak dapat menunda perusahaan untuk mencapai masa tersebut dan menyapu habis para pemegang sahamnya.
Perusahaan-perusahaan dengan keuntungan dan arus kas operasi yang tidak stabil kemudian membatasi penggunaan utangnya. Di pihak lain, perusahaan memiliki risiko bisnis yang lebih kecil dan arus kas operasi yang lebih stabil dapat menanggung lebih banyak utang. Kellog Co, pembuat sereal terbesar di dunia adalah contoh yang baik dari perusahaan yang banyak menggunakan pendanaan melalui utang. Terbukti, pada bulan mei 2002, Kellog didanai dengan 86% utang dan 14% ekuitas.
Sepintas, rasio utang 86% memang tampak terlihat sangat tinggi. Di masa lalu, banyak contoh perusahaan yang sebelumnya dianggap cukup baik mengalami kebangkrutan karena jumlah utang yang tinggi. Tentu saja dengan kekhawatiran-kekhawatiran seperti ini, manajemen Kellog dapat dipastikan mengawasi risiko utangnya. Mengomentari struktur modal Kellog, laporan Value line terakhir memperikirakan bahwa perusahaan telah menghasilkan arus kas yang kuat, sehingga belakangan ini membantu mengurangi kenaikan utang jangka panjang.
Pada waktu yang sama, rasio utang kellog yang tinggi mungkin juga bukanlah hal yang buruk, mengingat bisnisnya yang stabil. Meskipun demikian, konsumsi frosted flakes dan pop tarts selama init tetap stabil sekalipun perekonomian mengalami kelesuan. Lebih-lebih lagi, jika kita melihat struktur modal Kellog secara lebih mendalam kita akan segera melihat bahwa terdapat hal-hal lain yang perlu diperhatikan. Menurut neracanya, kellog memiliki total utang e\sebesar kurang lebih $ 6 miliar versus ekuitas pemegang saham sebesar $ 1 miliar. Tetapi pada bulan mei 2002, kapasitas pasar ekuitasnya ( yang diperoleh dari harga saham dikalikan saham beredar) mencapai angka kurang lebih $ 15 miliar. Dari perpektif nilai pasar, struktur modal Kellogg ini adalah hal sangat konservatif, yang dapat membantu menjelaskan mengapa perushaan memiiki peringkat obligasi BBB yang kuat.
Kellog dan beberapa perusahaan lainnya dapat mendanai dengan baik utang maupun ekuitas. Apakah salah satu lebih baik dari yang lain? Jika ya, apakah sebaiknya perusahaandidanai seluruhnya oleh utang atau modal? Jika solusi yang terbaik adalah menggabungkan  utang dan ekuitas, berapa kombinasi yang optimal?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar