Minggu, 09 November 2014

Kasus: Perubahan Kebijakan Dividen FPL yang Mengejutkan Pasar

Florida Power & Light
Perusahaan-perusahaan yang meraih keuntungan biasanya akan menghadapi tiga pertanyaan penting:
(1) Berapa banyak arusa kas bebas yang harus diberikan kepada pemegang saham?
(2) Apakah perusahaan sebaiknya memberikan uang ini kepada pemegang sahamnya dengan menaikkan dividen atau membeli kembali saham?
(3) Apakah perusahaan sebaiknya menjaga kebijakan pembayaran yang konsisten dan stabil, atau apakah variasi sesuai dengan perubahan kondisi?
Sebagian besar perusahaan membuat kebijakan yang akan memperhitungkan ramalan arus kas dan pengeluaran modalnya, dimana kemudian mereka berusahan untuk mengikutinya. kebijakan ini dapat mengalami perubahan, namun hal ini akan dapat menimbulkan masalah karena perubahan-perubahan seperti ini akan membuat pemegang saham merasa tidak nyaman, mengirimkan sinyal-sinyal yang tidak diinginkan dan menunjukkan kesan dividen yang tidak stabil, dimana kesemuanya akan memberikan implikasi negatif pada harga saham. meskipun begitu, kondisi perekonomian memenag dapat berubah, dan perubahan seperti itu mengharuskan perusahaan mengubah kebijakan dividen yang diambilnya.
salah satu contoh yang paling mengjutkan dari perubahan kebijakan dividen terjadi pada bulan Mei tahun 1994, ketika FPL Group, sebuah induk perusahaan fasilitas umum yang anak perusahaan terbesarnya adalah Florida Power & Light, mengumumkan adanya pemotongan dividen triwulan dari $ 0,62 perlembar sahamnya menjadi $ 0,42. pada waktu yang bersamaan, FPL menyatakan bahwa perusahaan akan membeli kembali 10 juta lembar saham biasanya selama jangka waktu tiga tahun kedepan untuk mendorong harga sahamnya. 
beberapa analis menyebutkan keputusan FPL ini sebagai peristiwa yang menentukan dalam industri fasilitas umum listrik. FPL menyadari bahwa kondisi industrinya sedang mengalami perubahan. bisnis listrik inti miliknya sedang bergerak dari suatu lingkingan monopili yang teregulasi ke arah lingkungan yang semakin kompetitif, dan lingkungan yang abru ini memutuhkan neraca yang lebih kuat dan fleksibilitas keuangan yang lebih tinggi daripada konsisten dengan pembayaran dividen 90 persen. Para analis memuji pula keputusan ini dan juga merekomendasikan sahamnya. sebagai akibatnyam konerja FPL telah mengalahkan rata-rata perusahaan fasilitas umum lainnya dan tak berapa lama kemudian telah mengungguli harga saham sebelum perusahaan mengeluarkan pengumuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar